What’s Wrong With Journalists

Kata Jurnalis tentu tidak asing bagi kita yang sudah memanfaatkan perkembangan teknologi, Jurnalistik adalah sebuah proses yang meliputi peliputan (mencari dan mengumpulkan bahan berita) reporting (melaporkan sebuah peristiwa dan kejadian), writing (penulisan berita), editing (penyuntingan nashkah berita), dan menyebarkar luaskan berita melalui sebuah media.
Beberapa orang sering menganggap remeh terkait jurnalis, berita, dan informasi, mengapa demikian ?. Karena kebanyakan orang hanya berfikir bahwa menyebarkan, membuat dan mencari sebuah informasi adalah perkara yang tidak sulit, pada dasarnya banyak hal yang harus diperhatikan sebelum seseorang memulai karir dibidang jurnalistik. Dalam penulisan artikel misalnya, banyak hal yang harus diperhatikan, seperti tata cara penulisan, target artikel dan lain sebagainya.
Roland E. Wolseley said Journalistic Understanding is the systematic and trustworthy collection, writing, interpretation, processing, and dissemination of general information, observer opinions, public entertainment to be published in newspapers, magazines, and broadcast on broadcast stations (Pengertian Jurnalistik menurut (Roland E. Wolseley) adalah pengumpulan, penulisan, penafsiran, pemrosesan, dan penyebaran informasi umum, pendapat pemerhati, hiburan umum secara sistematis dan dapat dipercaya untuk diterbitkan pada surat kabar, majalah, dan disiarkan di stasiun siaran).
Sama seperti profesi lainnya, seorang jurnalis juga memiliki kode etik yang dijadikan sebagai acuan mereka dalam memproduksi dan menyebarkan konten berita. Berikut beberapa kode edit jurnalistik:
- Idependent, dalam artian seorang jurnalis harus bisa membuat berita yang akurat, berimbang, tidak bermaksud buruk, dan bukan merupakan sebuah pesanan dari lembaga lain.
- Yang kedua adalah profesional, dalam artian setiap proses yang dilakukan harus berlandaskan profesionalisme (faktual, dapat dipertanggung jawabkan, menghormati ptivasi, etc).
- Berimbang, yakni seorang jurnalis harus bisa membedakan antara opini dan fakta, dan tidak mencampur adukannya. Selain itu, seorang jurnalis juga harus menerapkan asas praduga tak bersalah.
- Akurat, yakni seorang jurnalis tidak diperkenankan untuk membuat berita bohong, fitnah, sampai dengan cabul.
- Tidak menyalah gunakan profesi, didalamnya termasuk tidak menerima suap.
- Tidak menyebarkan berita berdasarkan diskirminasi SARA atau prasangka.
- Menghormati kehidupan pribadi, kecuali atas nama kepentingan publik.
Berikut adalah tips dan trik cara jitu dalam menulis artikel oleh jurnalis agar artikel tersebut menarik perhatian para pembaca:
- Penuhi kode Jurnalistik
- Informatif dan Komunikatif
- Logis dan masuk akal
- Akurasi
- Gunakan kata “Tidak” dan “Kecuali” dengan tepat
- Pilih Kata Secara Luwes