RANTIANG.COM- #Episode01 Perkenalkan namaku adalah Hero aku, saat ini aku berumur 22 tahun dan sedang kuliah semester akhir disebuah kampus dikota padang. Seperti namaku, sepertinya aku adalah karakter utama dalam cerita ini. Aku mempunyai seorang pacar yang imut dan akan pergi kencan dengannya siang ini, namanya Siska dengan perawakan kulit putih bersih dan hidung yang sedikit mancung serta wajah yang cantik, dan tinggi sekitar 165cm dengan berat sekitar 40kg dan ukuran pinggang 30, menjadikan dia pacar yang sangat aku dambakan sejak pertama kali bertemu dengannya, yah hari ini kami genap menjalin hubungan sebulan dan akan pergi nonton film “aple my eye” disebuah bioskop dikota Padang.

30 Menit berlalu
Aku menantinya didepan pintu masuk bioskop, tiba-tiba telvon berdering dan ku angkat
Siska : Hey Hirooo, kurasa hari ini aku tidak bisa pergi. Kurasa aku ingin kita mengakhiri hubungan ini, Kurasa aku menemukan cowo yang lebih baik darimu.
Aku : Tapiii, 
TiiiT…. TiiiT……

Sambungannya terputus, aku tak tahu apa yang harus kulakukan, dia adalah pacar pertamaku dan sepertinya aku menangis pada hari di tempat umum. Bukan karna aku dikecewakannya tapi karna aku berpikir aku tidak bisa tuk membahagiakannya, akupun pulang kekosan ku dengan wajah muram. Sedih memang, tapi seperti inilah hidupku, ditinggalkan oleh wanita yang sangat kucintai.

Aku : kenapaaaaa, Kenapaa harus putus dan meninggalkankanku begituu saja (Dalam Hati) 
Yaah. Kurasa aku mengatakannya sambil menangis didalam kosan ku, ponselko berdering
Krrringg…. Kriiingg…..
Sepertinya ada sebuah pemberitahuan masuk, yahhhh sebuah iklan. Abaikann…

Aku : ooh, ternyata sebuah pemberitahuan aplikasi yang lagi booming, abaikan
Hari itu aku terus larut dalam kesedihanku, terbesit sebuah pikiran diotakku untuk pergi ketempat hiburan untuk menghilangkan stress ku, sepertinya bebanku bukan Cuma ini aku bukanlah anak yang terlahir dari orang kaya, ayahku hanya bekerja sebagai nelayan yang terkadang tidak dapat melaut dikarekan cuaca buruk, sementara ibuku hanyalah IRT (Ibu Rumah Tangga) dan aku adalah satu-satunya anak dikeluarga ini yang mereka harapkan.

Aku : Tuhannn…. kenapa harus aku? 
Selanjutnya akupun pergi untuk menghilangkan stressku karena diputuskan pacarku, tenpat satu-satunya yang bisa menenangkan hatiku adalah bau air laut dan hembusan angin laut.

Aku : oohh sial, mereka semua memiliki pasangan (mengumpat), mungkin jika hal ini terus berlanjut aku bisa mati perjaka karna tidak bisa menikah (Dalam Hati)
Tiba-tiba ponselku berdering lagi, yahh sebuah pemberitahuan dari aplikasi itu lagi “DateALive” iseng, kubuka aplikasi tersebut dan mendaftar, ternyata sebuah jasa layanan kencan sehari, disini aku bisa menyewa cewek cantik yang ada di aplikasi tersebut dengan tarif yang kurasa cukup murah, tentunya pelanggan dari aplikasi tersebut harus mematuhi aturan yang berlaku.
Klik.
Aku memencet tombol rental, sebuah cewek cantik difoto yang memikat hatiku, namanya Rani.

Keesokan Harinya
Kami janji ketemuan di alun-alun kota Padang
Rani : bang Hirooo, maaf lama menunggu

Aku : oohh… ticdaaak juughaa  kurasa aku juga baru sampai
Aku sangat gugup waktu pertama kali bertemu dengannya, menurutku yang aslinya lebih cantik daripada yang dalam foto dan aplikasi. Masih dalam lamunanku, tiba-tiba aku dikagetkan oleh pertanyaan rani

Rani : jadi, mau kemana kita bang Hiro?
Aku : uuuuhhh bagaimana kalo makan (Gugup)
Sampai disebuah Cafe dan kami duduk bersebrangan meja, seisi cafe memandangiku. Yah betapa tidak cowok biasa sepertiku bisa jalan sama cewek secantik mbak Rani. Sebelum mamesan makanan Rani memintaku melunasi pembayaran pacar rental ini.

Rani : maaf merepotkan,
Katanya sambil tersenyum, lalu aku memberikan imbalan uang senilai Rp:400.000 kepadanya. Masih teringat wajah Siska dipikiranku waktu itu kami juga kencan di cafe yang yang sama.

Aku : Yaah kurasa cewek ini pasti sudah berlatih keras ini pekerjaan ini (dalam hatiku) ngomong-ngomong, berapa umur mbak Rani? Aku bertanya padanya
Rani : umurku 21 tahun, Rani saja cukup. Kalo abang?  katanya sambil tersenyum
Aku : aakkuu 22 tahun (Gugup)
Waktu makanpun berlalu dan selanjutnya kamipun pergi jalan-jalan berdua, layaknya sepasang kekasih Ranipun menggandeng tanganku.
Aku : oohh dia benar melakukannya, pasti dia sudah Professional dalam hal ini (Dalam hati) eehhh Rani gimana kalo kepantai?? Tanyaku pada Rani
Rani : ayo Hero 
katanya sambil tersenyum padaku

Sampai dipantai
Rani : hey Hirooo, nama pulau itu apa? Rani bertanya padaku

Aku : owh itu, namanya pulau pasumpahan, konon katanya dahulu kala disana ada sepasang kekasih yang mengikat janji dan membuat sumpah untuk saling bersama, tapi sang cowok ingkar dari janji itu dan selingkuh sedangkan si cewek karna sakit hatinya mengorbankan dirinya pada raja lautan untuk mengutuk sicowo menjadi sebuah pulau. Raja lautanpun menerima permintaan sicewe dan menjadikan sicowo kekal berada disana dan menjadi sebuah pulau, sementara sicewe dijadikan pulau disebelahnya.

Aku : Ooh tidak aku menjawab dari apa yang biasa aku tonton di Anime, dan kurasa nama pulaunya juga bukan ini, aku keceplosan karna grogi (Dalam Hati)

Rani : heyyy Hirooo hebat, kamu tahu banyak tentang alam
Kata rani sambil matanya terlihat berbinar cerah.
Waktupun berlalu dan aku mengantarkan Rani ketempat kita bertemu tadi
Rani : Terima Kasih untuk hari ini, Jika butuh aku silahkan hubungi lagi lewat aplikasi  kata Rani sambil tersenyum manis

Aku : yahhh terima kasih telah menghiburku, kataku sambil melambaikan tangan
Akupun pergi ke kosan ku dan rebahan sambari main game
Aku : andaaiiii dia pacarku, pasti akan kubahagiakn dia dengan segenap kemampuanku (pikiranku) ooohh tidak mungkin cewek secantik dia mau menjadi pacarku (pikiranku lagi) hahahaaaa

Aku ketawa sendiri karna pikiranku.
Aku : tapi kenapa yah cewek secantik Rani mau menjadi pacar sewaan? Bukankah jika hanya untuk uang dia bisa mendapatkanya dengan morotin cowo-cowo hidng belang (pikiranku lagi) aahhh biarlah itu urusan dia, lebih baik aku tidur
Akupun tertidur dalam lamunanku.
Keesokan Harinya

#Bersambung

#Episode02

Sumber foto: cnnindonesia