26 Agustus 1883: Tragedi Besar Ledakan Gunung Krakatau
Gunung Krakatau, salah satu ikon alam Indonesia yang mempesona, mengabarkan keberadaannya kepada dunia dengan cara yang tragis pada tanggal 26 Agustus 1883. Ledakan dahsyatnya menjadi salah satu peristiwa paling mematikan dan menghebohkan dalam sejarah vulkanologi. Artikel ini akan membahas ledakan Gunung Krakatau pada tanggal 26 Agustus 1883 serta dampaknya yang dahsyat.
Latar Belakang Krakatau
Gunung Krakatau adalah salah satu gunung berapi yang terletak di selat antara pulau Jawa dan Sumatra, Indonesia. Sebelum letusan besar ini, gunung ini telah tidur selama berabad-abad, dan warga sekitarnya bahkan telah membangun permukiman di pulau-pulau di sekitarnya. Tidak ada yang tahu bahwa bencana dahsyat sedang membangun di bawah permukaan.
Letusan Besar 26 Agustus 1883
Pada hari Minggu pagi tanggal 26 Agustus 1883, gunung Krakatau meletus dengan kekuatan dahsyat. Ledakan tersebut menciptakan gelombang kejut yang terdengar hingga ke Australia dan Mauritius, sekitar 3.000 mil dari lokasi letusan. Suara ledakan ini dianggap sebagai suara paling keras yang pernah didengar dalam sejarah manusia.
Namun, suara bukanlah satu-satunya dampak letusan ini. Gunung Krakatau memuntahkan debu, abu, dan material vulkanik ke atmosfer dalam jumlah besar. Kolom abu vulkaniknya mencapai ketinggian lebih dari 20 mil, yang menyebabkan penurunan dramatis dalam suhu global. Phreatomagmatic eruptions dari gunung tersebut menciptakan gelombang tsunami yang menghancurkan pulau-pulau di sekitarnya dan merenggut nyawa ribuan orang.
Dampak Tragedi
Dampak letusan Gunung Krakatau pada tanggal 26 Agustus 1883 sangat besar. Diperkirakan lebih dari 36.000 orang tewas dalam letusan tersebut. Tsunami yang dihasilkan oleh letusan tersebut merusak banyak permukiman di pesisir barat Jawa dan meratakan desa-desa di sekitarnya. Kombinasi dari letusan dan gelombang tsunami menjadikan tragedi ini salah satu bencana alam paling mematikan dalam sejarah.
Selain dampak langsungnya, letusan Krakatau juga memiliki efek global. Gangguan dalam cuaca global, seperti musim panas yang dingin dan fenomena cahaya yang aneh di seluruh dunia, terjadi selama beberapa tahun setelah letusan.
Sumber :
“Krakatoa Eruption.” The British Library
“Krakatoa.” Britannica
Pengarang : Putra Asrizal
sumber photo : freepik.com